Selasa, 06 Mei 2014

tugas diskusi sintaksis analisis teori teori sintaksis mutakhir








ANALISIS  PRINSIP  TEORI-TEORI  SINTAKSIS  MUTAKHIR
Untuk Memenuhi Tugas Diskusi Mata Kuliah Sintaksis Lanjut

Disusun Oleh Kelompok 9
  1. Salbiah
  2. Exi Tri Wahyuni
  3. Yonathan

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Islam Riau
Pekanbaru
2014
KATA PENGANTAR
            Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah Swt, shalawat beriring salam penulis lantunkan kepada junjungan alam nabi besar Muhammad Saw yang telah memberikan kesehatan serta kemudahan bagi penulis sehingga terselesainya makalah ini sesuai dengan target yang telah penulis tetapkan. Makalah  ini berjudul “Analisis Prinsip Teori-Teori Sintaksis Mutakhir ”. Makalah  ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi tugas diskusi mata kuliah sintaksis lanjut.
Apabila terdapat kesalahan dalam pemilihan bahasa, diksi yang berlebihan, ejaan yang belum sempurna, pengambilan teori yang kurang tepat serta penulisan gelar yang salah, penulis mohon maaf karena sesungguhnya kesempurnaan hanya milik Allah Swt, meskipun penulis sudah berusaha untuk menjadi yang sempurna akan tetapi tidak dapat penulis pungkiri bahwa manusia adalah tempatnya salah dan dosa. Kritik dan saran dari pembaca sangat penulis harapkan yang sifatnya membangun dan dapat menuju kea rah perbaikan yang lebih baik.
Pekanbaru,  3 Mei 2014

 Penulis          

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .............................................................................................i
DAFTAR ISI ...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................1
1.1  Latar Belakang ..................................................................................................1
1.2  Rumusan Masalah .............................................................................................1
1.3  Tujuan penulisan Makalah ................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................3
2.1  Teori Sintaksis Struktural...................................................................................3
2.2  Teori Sintaksis Tata Bahasa Generatif Transformasional .................................4
2.3  Teori Sintaksis Tata Bahasa Kasus ...................................................................5
2.4  Teori Sintaksis Tata Bahasa Lexicase ...............................................................5
2.5  Teori Sintaksis Tata Bahasa Relasional ............................................................6
2.6  Teori Sintaksis Tata Bahasa Tegmemik ............................................................6
BAB III PENUTUP ................................................................................................8
3.1Simpulan.............................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................9

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Setiap aliran linguistic atau teori linguistic mempunyai cara pandangan tersendiri terhadap bahasa. Cara memandang dan menelaah bahasa antara aliran atau teori linguistic yang satu berbeda dengan aliran atau teori yang lain aliran tradisional mempunyai konsep sendiri dalam memahami dan menelaah bahasa. Demikian juga dengan aliran-aliran linguistic lainnya, seperti aliran structural, takmemik, dan transformasi aliran-aliran lingustik itu juga mempunyai konsep tersendiri dalam memahami dan menelaah bahasa. Konsep inilah yang menyebabkan adanya cara menganalisis sintaksis yang berbeda.
Setelah anda memahami dan menguasai makalah ini diharapkan anda akan memperoleh dua manfaat, yaitu manfaat praktis dan manfaat teoritis. Manfaat teoritis berupa semakin meningkatnya pengetahuan anda mengenai berbagai teori sintaksis dan cara penguraiannya serta sekaligus untuk mengembangkan teori tersebut berdasarkan data bahasa yang anda jumpai. Manfaat praktis yang anda dapatkan ialah kemampuan anda membedakan berbagai model analisis sintaksis dan kemampuan menerapkan model analisis sintaksis dalam pengajaran bahasa.

1.2  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah penulis paparkan di atas, maka penulis akan merumuskan masalah yang akan penulis bahas nantinya pada bab pembahasan. Adapun rumusan masalahnya antara lain:
1.2.1        Bagaimana aturan prinsip aliran-aliran yang terdapat di dalam teori-teori sintaksis mutakhir?

1.3  Tujuan Penulisan Makalah
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penulis akan menetapkan tujuan penulisan makalah yang akan penulis capai. Adapun tujuan yang hendak di capai antara lain:
1.3.1  Mendeskripsikan dan menyimpulkan prinsip aliran-aliran yang terdapat di dalam teori-teori sintaksis mutakhir.

 BAB II
PEMBAHASAN

A. TEORI-TEORI SINTAKSIS MUTAKHIR
2.1 Teori Sintaksis Struktural
Menurut Lyons (1968:38-52), tata bahasa struktural pada umumnya dan sintaksis struktural pada khususnya didasarkan pada prinsip-prinsip berikut:
a.       Prioritas Bahasa Lisan
Bahasa lisan adalah primer dari bahasa tulisan pada dasarnya adalah alat untuk merepresentasikan bahasa lisan dalam medium lain. Prinsip dari prioritas bahasa lisan terhadap bahasa tulisan yaitu bahasa lisan lebih tua dan tersebar luas dibanding bahasa tulisan.
b.      Linguistik adalah Ilmu Pengetahuan Deskriptif, Bukan Preskriptif
Tugas pertama linguis adalah untuk memerikan cara orang sesungguhnya menggunakan bahasanya, bukan untuk menetapkan bagaimana mereka seharusnya berbicara dan menulis dengan kata lain, linguistik itu lebih bersifat deskriptif bukan preskriptif atau normatif.
c.       Linguis Tertarik Pada Semua Bahasa
Perhatian linguis terhadap semua bahasa berasal dari tujuan penyelidikannya yang telah dinyatakan, yaitu pembentukan teori ilmiah dari struktur bahasa manusia. Semua contoh bahasa yang di rekam dan dapat di amati menjadi data yang akan disistematiskan dan dijelaskan oleh teori umum.
d.      Pendekatan Struktural
Ciri yang paling menonjol dari linguistik modern adalah strukturalisme. Bahasa dipandang sebagai suatu sistem hubungan yang unsur-unsurnya dapat berupa kata, bunyi dan sebagainya yang mempunyai validitas secara bebas akan ekuivalensi dan kontras yang berlaku.
e.       Langue dan Parole
Ujaran adalah contoh parole, yang dijadikan bukti oleh para linguis untuk konstruksi struktur umum yang mendasar.  Sedangkan langue adalah sistem bahasa yang dideskripsikan oleh linguis.

2.2 Teori Sintaksis Tata Bahasa Generatif Transformasional
Pada tahun 1957,  ketika pengaruh strukturalisme mencapai puncak kejayaanya kritikan yang mencangkup tuduhan umum bahwa keseluruhan teori strukturalisme di bangun di atas asumsi-asumsi yang keliru hingga pada penolakan metode-metode strukturalis khusus, seperti teknik pengumpulan data yang taksonomis serta prosedur penemuan.
Pada awalnya, Chomsky juga termasuk golongan strukturalis bersama dengan gurunya Zellig Harris, ia membangun dan mengembangkan tata bahasa struktur frasa. Tetapi Chomsky tidak puas dengan teori itu, karena menurutnya teori linguistik struktural tidak mampu memecahkan berbagai masalah kebahasaan, utamanya dalam bidang sintaksis. Lebih lanjut, asumsi-asumsi linguistik struktural tidak mampu menangani kalimat-kalimat taksa atau ambigu.
Sehubungan dengan ketidakmampuan teori linguistik struktural untuk memecahkan berbagai masalah kebahasaan tersebut, maka Chomsky memperkenalkan teori tata bahasa generatif transformasional (TGT). Teori TGT benar-benar berlandaskan pada 3 kriteria ilmiah, yaitu keajegan-diri, kesederhanaan-kehematan dan ketuntasan.


2.3 Teori Sintaksis Tata Bahasa Kasus
Tata bahasa kasus yang pertama kali diperkenalkan oleh Charles Fillmore, merupakan modifikasi berat dari teori TGT standar yang mendasarkan diri pada perbedaan yang jelas antara struktur batin dan struktur lahir. Fillmore menambahkan beberapa prinsip atau asumsi penting tentang teori sintaksis tata bahasa kasus yaitu :
a.       Sintaksis mempunyai kedudukan sentral dalam tata bahasa
Maksud dari prinsip ini yaitu bahwa dalam tata bahasa di mana sintaksis mempunyai kedudukan sentral, bentuk-bentuk kata dijelaskan dalam kaitannya dengan konsep-konsep sintaksis, bukan sebaliknya.
b.      Kategori-kategori tersembunyi memainkan peranan yang penting
Konsep kategori tersembunyi adalah suatu konsep yang memungkinkan untuk mempercayai bahwa pada dasarnya semua bahasa adalah sama.
c.       Struktur Dasar Kalimat
Kalimat dalam struktur dasarnya terdiri atas sebuah verba dan satu atau lebih frasa nomina, tiap-tiapnya diasosiasikan dengan verba dalam hubungan kasus yang khusus, dan setiap hubungan kasus terjadi hanya sekali dalam kalimat sederhana.

2.4 Teori Sintaksis Tata Bahasa Lexicase
Lexicase merupakan  perkembangan lebih lanjut dari TGT. Tata bahasa lexicase pertama kali dicetuskan oleh Stanley Starosta dalam bukunya The Case For Lexicase. Teori lexicase selain merupakan perkembangan lebih lanjut dari TGT, teori ini juga memiliki perbedaan yang menonjol dengan TGT yaitu jika TGT mengenal dua tingkatan analisis yaitu struktur lahir dan struktur batin maka lexicase hanya mengenal satu tingkat analisis saja. Lexicase hanya membuat satu representasi tunggal untuk setiap kalimat dalam bahasa yang bersangkutan, yaitu representasi yang secara simultan memberikan semua informasi fonologis, leksikal, sintaksis, dan semantis yang tersedia bagi penutur bahasa yang bersangkutan.
2.5 Teori Sintaksis Tata Bahasa Relasional
Tata bahasa relasional mula-mula dikenalkan oleh David Perlmutter dan Paul Posta pada tahun 1977 dengan prinsip-prinsip sebagai berikut:
a.       Relasi-relasi gramatikal seperti subjek, objek langsung, objek tak langsung, dan relasi-relasi lainnya diperlukan untuk mencapai tiga tujuan teori linguistik, yaitu: (1) untuk memformulasikan kesemestaan linguistis, (2) untuk memberi ciri pada kelas konstruksi gramatikal yang ditemukan dalam bahasa-bahasa alamiah, dan (3) untuk membentuk tata bahasa yang memadai dan berwawasan penuh dari bahasa-bahasa individual.
b.      Relasi-relasi gramatikal tidak dapat diberi batasan dalam kaitannya dengan konsep-konsep lain, seperti urutan kata, konfigurasi struktur frasa, atau pemarkahan kasus, melainkan harus dipandang sebagai unsur-unsur mendasar dari teori linguistik.
c.       Minimal ada tiga hal yang harus dirinci dalam representasi sintaksis, yaitu: (1) unsur-unsur mana yang menyandang relasi gramatikal terhadap unsur-unsur lain, (2) relasi gramatikal yang mana yang disandang oleh setiap unsur terhadap unsur-unsur lainnya, dan (3) tingkat mana setiap unsur menyandang relasi gramatikal terhadap unsur-unsur lainnya.

2.6 Teori Sintaksis Tata Bahasa Tegmemik
Teori tata bahasa tegmemik pertama-tama dikembangkan oleh Kenneth L. Pike, dan digunakan oleh Summer Institute of Linguistics untuk pelatihan analisis bahasa. Teori ini diciptakan untuk memecahkan masalah-masalah lapangan yang konkret dan didasarkan pada prinsip-prinsip berikut:
a.       Bahasa sebagai tingkah laku manusia
Bahasa adalah bagian integral tingkah laku manusia. Ini berarti bahwa bahasa dapat dianalisis dan dipahami sebaik-baiknya sebagai satu aspek dari tingkah laku manusia.
b.      Semua tingkah laku purposive, termasuk bahasa, muncul dalam satuan-satuan atau “kepingan-kepingan”
Suatu satuan dapat ditentukan menurut ciri-ciri pembeda yang mengkontraskannya dengan satuan-satuan lain dalam kelas, gugus atau sistem.
c.       Pentingnya konteks
Satuan-satuan itu tidak terjadi dalam isosiasi, satuan-satuan itu terjadi dalam konteks. Hal ini berarti bahwa dalam tata bahasa, kalimat hendaknya tidak di analisis dalam isosiasi, melainkan dalam konteks. Tidaklah memadai jika tujuan teori sintaksis adalah menjelaskan perangkat kalimat. Bukan hanya kalimat yang harus dijelaskan, melainkan keseluruhan konteks.


 BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
Semua teori-teori yang lahir di dalam sintaksis mutakhir itu, di akibatkan oleh adanya ketidakpuasan para linguis terhadap pengkajian bahasa yang tidak beratur. Dari sinilah lahir teori-teori yang pada akhirnya setiap teori yang dicetuskan oleh para linguis memiliki prinsip serta konsep yang berbeda.


DAFTAR PUSTAKA





Tidak ada komentar:

Posting Komentar